Minggu, 10 Mei 2020

SELASA 12 MEI 2020
 MATERI PAI KLS XI SMK NUANSA.
 ASSALAMUALAIKUM WRWB....
Alhamdulillah, kita bertemu kembali di bulan mulia; Ramadhan 1441 H. Dan kini kita telah melewati separuh bulan suci ini. Semoga ibadah yang telah kita lakukan; baik ibadah individual maupun ibadah sosial, menjadi ibadah yang maqbul dan mabrur. Umat kini sedang menantikan datangnya malam Lailatul Qadr. Malam penuh keberkahan yang bernilai lebih baik dari seribu bulan. Seribu bulan? Ya luar biasa. Malam yang setara bahkan lebih baik dari 83 tahun. Karena itulah, kaum muslimin di seluruh dunia kini menantikan datangnya malam qadr tersebut.
Apakah itu Lailatul Qadr? Malam Qadr. Menurut Quraish Shihab dalam bukunya Membumikan Al-Qur’an, kata qadr memiliki tiga arti. Yaitu penetapan dan pengaturan, kemuliaan dan sempit. Lailatul Qadr yang berarti malam penetapan/pengaturan dipahami sebagai malam penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia. Melalui malam ini Allah menetepkan strategi bagi Nabi Muhammad S.A.W untuk mengajak manusia kepada agama yang benar. Lailatul Qadr yang berarti malam kemuliaan, karena pada itu merupakan malam yang tiada bandingannya. Pada malam itulah Al-Qur’an diturunkan yang menjadi titik tolak dari segala kemuliaan yang diraih. Sementara, Lailatul Qadr diartikan malam yang sempit, karena malam itu banyak malaikat yang turun ke bumi. Seperti tergambar dalam ayat 4 surat Al-Qadr/97: “Pada malam itu turunlah malaikat-malaikat dan Malakat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan”.
Lalu kapan malam Lailatul Qadr datang? Apa tanda-tandanya? Malam Lailatul Qadr menurut satu riwayat terjadi hanya sekali, ketika Al-Qur’an turun. Setelahnya tidak ada lagi. Namun menurut riwayat mayoritas sebagaimana ditunjang oleh banyak dalil, malam Lailatul Qadr ini turun setiap tahun. Ya, setiap Ramadhan ada malam Lailatul Qadr. Inilah yang menyemangati kita. Pada malam keberapa datangnya? Ini rahasia Allah S.W.T. Hanya Ia yang tahu. Namun Rasulullah mengisyaratkan dalam beberapa hadits bahwa malam Lailatul Qadr akan turun pada malam ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Yaitu tanggal 21, 23, 25, 27 atau tanggal 29 Ramadhan. Sebagaimana sabdanya:“Carilah malam malam Lailatul Qadar pada malam-malam ganjil pada sepuluh malam terakhir.” (Muttafaqun ‘alaih). Mengapa dirahasiakan? Hikmahnya tentu agar umat beribadah penuh setiap malam. Inilah spirit Lailatul Qadr. Kita harus mengintainya setiap malam. Ketika bertepatan dengan hadirnya malam mulia tersebut, di sinilah ibadah kita dinilai sebagai ibadah yang lebih baik dari ibadah seribu bulan. Luar biasa bukan?
Lantas apa tanda-tanda datangnya Lailatul Qadr? Banyak cerita orang mengaku telah menemukan malam Lailatul Qadr.Mungkin yang bersangkutan menemukan ciri-ciri fisik malam tersebut. Membekunya air, heningnya malam, merunduknya pepohonan, tidak hujan atau panas pada sore harinya bisa jadi menjadi salah satu tanda. Namun yang demikian tidak memiliki hujjah yang cukup kuat. Boleh jadi ini merupakan pengalaman spiritual seseorang yang membekas pada hatinya, sehingga malam tersebut terasa sangat spesial baginya. Namun ini belum tentu tanda bahwa ia berjumpa Lailatul Qadr. Tanda yang nyata bahwa seseorang mendapati malam Lailatul Qadr adalah adanya ketentraman jiwa, kematangan spiritual dan perubahan sikap ke arah yang lebih baik. Ini tanda-tanda yang disepakati oleh banyak ulama. Ketika seseorang beribadah sungguh pada malam itu, kemudian setelahnya terjadi perubahan besar pada dirinya menjadi lebih baik, maka diyakini orang tersebut telah bertemu malam Lailatul Qadr.
Keistimewaan malam Lailatur Qadr? Banyak referensi yang telah membedah keistimewaan malam Lailatul Qadr. Berikut ini, penulis mengetengahkan kembali di antara keunikan malam mulia tersebut.
Pertama, diturunkannya Al-Qur’an
Allah telah menurunkan Al-Qur’an sekaligus pada malam Qadr. Dari Baitul Izzah ke langit dunia. Malam yang luar biasa. Dari langit dunia, diturunkan secara berangsur kepada Nabi Muhammad S.A.W. Waktu pertama turunnya ini disebut dengan Nuzulul Qur’an. Demikian dijelaskan dalam Al-Qur’an. “Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). “Q.S. Al-Baqarah/2:185.
Kedua, lebih baik dari seribu bulan
Sebagaimana firman-Nya: “Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan”. Q.S. Al-Qadr/97:3. Menurut sejarah malam Lailatul Qadr berawal dari kekaguman para sahabat ketika Rasulullah bercerita tentang kehebatan ibadah beberapa orang Bani Israil. Ada 4 orang saleh yang beribadah selama 80 tahun tanpa putus. Rasulullah sangat tertarik. Namun beliau pesimis, karena umur umat ini pendek, tidak sepanjang usia umat terdahulu. Selanjutnya, Malaikat Jibril memberikan kabar gembira, bahwa umat Nabi Muhammad S.A.W bisa menandingi ibadah orang saleh tersebut bila ia menemukan malam Lailatul Qadr. Kisah ini diceritakan dalam tafsir Ibnu Katsir juz 8. Dengan demikian, kita kini mendapat kesempatan untuk bisa memperoleh nilai ibadah bahkan melebihi dari seribu bulan/83 tahun bila kita berhasil menjumpai malam Lailatul Qadr. Jadi, mari sambutlah kehadirannya.
Ketiga, para malaikat turun ke bumi
Keistimewaan malam Lailatul Qadr ditandai juga dengan turunnya para malaikat ke bumi termasuk Malaikat Jibril. Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam firmannya: “Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.” Q.S. Al-Qadr/97:4. Pada malam Lailatul Qadr para malaikat turun berduyun-duyun ke bumi. Malaikat yang membisikkan kebaikan kepada seseorang turun pada malam itu. Ia menemui orang-orang yang telah mempersiapkan dirinya untuk menyambut malam Lailatul Qadr. Lalu jiwanya merasakan ketenteraman sehingga terdorong untuk meakukan kebaikan-kebaikan. Demikian dijelaskan oleh M. Quraish Shihab.
Ke-empat, yang menghidupkannya akan diampuni
Rasulullah bersabda: “Barangsiapa menegakkan lailatul qodar karena iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu". Shaheh Bukhari No. 34. Tiada doa yang paling utama, selain doa minta diampuni dosa. Bila doa telah diampuni oleh Allah, maka semua urusan selesai. Pintu surga terbuka lebar. Tentunya dosa kita yang langsung terhadap Allah, selain dosa syirik; menyekutukannya. Untuk dosa syirik, harus melalui taubat yang sungguh-sungguh. Bagaimana kesalahan kita terhadap sesama? Hal ini Allah tidak akan mengampuni langsung, kecuali kita harus meminta ridha dari sesama tersebut. Oleh karena itu, mari nantikan kehadiran malam Lailatul Qadr, agar Allah memaafkan segala dosa dan kesalahan yang kita perbuat.
Ke-lima, malam keberkahan
Malam Lailatul Qadr juga merupakan keberkahan. Disebut sebagai malam penuh keberkahan karena pada saat lailatul qadar, para malaikat diutus oleh Allah S.W.T untuk turun ke bumi dan membagi-bagikan rahmat serta keberkahan bagi manusia yang beribadah dengan sungguh-sungguh di malam itu. Sebagaimana firman-Nya:“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami.  Sesungguhnya Kami adalah Yang mengutus rasul-rasul.” (QS. Al-Dukhan/44: 3-5). Malam Lailatul Qadr  berarti malam dilimpahkannya kebaikan bagi orang-orang beriman. Berkah atau barokah artinya langgengnya kebaikan. Menurut Imam Al-Ghazali berkah artinya bertambahnya kebaikan. Segala sesuatu yang melimpah, baik secara materil maupun spiritual.
Inilah di antara keistimewaan Lailatul Qadr. Sambutlah dengan lebih dahulu menyucikan jiwa. Sebagaimana Lailatul Qadr pertama kali, hadir setelah Rasulullah menyepi, merenung hingga mencapai puncak kesucian. Maka datanglah Ar-Ruh (Jibril) membawa wahyu pertama. Rasulullah mencontohkannya dengan memperbanyak I’tikaf pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan ini. Semoga kita berhasil mendapatkannya, diri menjadi suci, bersih dengan berkah melimpah serta memperoleh nilai ibadah seribu bulan. Spirit Lailatul Qadr terus hidupkan.

Senin, 04 Mei 2020


  SELASA 05 MEI 2020
MATERI PAI KLS X1 SMK NUANSA

  ASSALAAMUALAIKUM WRWB ...
bismillah alhmdulillah ...
Anak2ku yg dirahmati allah swt,mudah2n allah swt senantiasa melindungi kita semuanya.diberi kekuatan dalam mnjalankan ibadah saum ini dan kita dijauhkan dari virus corona.Aamiin
 Anak2ku yg dirahmati allah swt,hari ini sudah masuk ke12 hari puasa ramadhan.tentunya kita berupaya terus mnjaga ibadah saum kita.pastinya banyak cobaan yg mngganggu kita.untuk itu bp pingin mengetahui sikap kalian dalam menghadapi ramadhan....kurang lbih ada 3 sikap org dalam mnghadapi ramadhan.nah silahkan kalian cari apa aja ketiga sikap itu..dan kalian termasuk yg mana.. jelaskan?!
Silahkan jawab dikolom komentar

NB :
      -cari reperensi dr google ,youtube, apa aja boleh...
 SELAMAT IBADAH PUASA